WHO Dorong Penggunaan Obat Herbal

Penggalan Kliping Harian SINDO, Sabtu, 09 Mei 2020

PARIS – Di tengah upaya global menemukan obat mujarab untuk penanganan Covid-19, Badan Kesehatan Dunia (WHO)  membuka ruang pemanfaatan obat herbal tradisional sebagai altematif penyembuhan. Kebijakan ini direspons positif karena beberapa obat herbal terbukti ampuh.

Di antara negara yang telah memanfaatkan obat herbal tersebut adalah China, India, Filipina, dan sejumlah negara di Afrika. Indonesia juga memiliki sejumlah obat tradisional yang telah banyak dimanfaatkan masyarakat untuk menjaga imunitas tubuh. Di China obat herbal yang banyak digunakan adalah artemisia annua atau artemisinin. WHO pun mendorong agar penelitian terhadap obat ini dimaksimalkan supaya benar-benar teruji klinis. “Terapi dari pengobatan tradisional dan alamiah harus menjalani uji klinis untuk mengetahui aspek efektivitas dan keselamatan,” demikian pernyataan Kantor WHO wilayah Afrika, dilansir Reuters. Presiden Madagaskar Andry Rajoelina mendukung upaya penyembuhan pasien korona dengan artemisinin. Meskipun perpaduan obat herbal itu belum memiliki bukti hasil penelitian ilmiah, namun beberapa pemimpin Afrika telah memesan obat herbal tersebut. Rajoelina belum lama ini meluncurkan Covid-Organics yang merupakan pengembangan dari artemisinin dan tanaman herbal lainnya dari Madagaskar yang biasanya sebagai obat untuk penyakit malaria. Obat tradisional dalam bentuk teh dan telah diujikan kepada sedikitnya 20 orang. Di China, negara virus korona bermula, pemerintah setempat mengklaim keberhasilan mengendalikan pandemi selama ini adalah berkat  kemampuan  mengombinasikan antara obat herbal dan konvensional. Komisi Kesehatan China bahkan telah mengeluarkan dokumen untuk pengobatan pasien Covid-19 dengan menggunakan obat herbal untuk menyembuhkan keletihan dan demam. “Pemerintah telah menguji efektivitas obat herbal China,” kata Zhong Nashan, seorang epidemiolog asal China. Menurutnya praktik pengobatan herbal itu sebenarnya juga telah dilaksanakan selama berabad-abad.

Di India pusat pengobatan Ayurveda yang didasarkan pada pengobatan herbal, diet dan makanan, ternyata mendukung untuk penguatan imunitas. Perdana Menteri India Narenda Modi mengatakan, diantara strategi penanganan pandemi korona adalah meminta warga mengonsumsi obat tradisional. “Masyarakat harus mengikuti petunjuk konsumsi obat herbal yang bisa meningkatkan imunitas, ”katanya. Filipina pun tidak ketinggalan.

Departemen Sains dan Teknology Filipina juga mencari pembuktian keefektivan obat herbal untuk melawan Covid-19. Sebelumnya Prof. Fabian Dayri, Mary Newport dari Spring Hil Neonatolody di Florida, Amerika Serikat, juga telah mengusulkan studi klinis yang sama tentang pemanfaatan minyak kelapa untuk pengobatan pasien penyakit menular. Minyak kelapa yang mengandung asam laurat baik untuk kesehatan manusia. Saat dikonsumsi asam  tersebut memaksa tubuh memproduksi senyawa monolaurin yang mampu memicu aktivitas penolakan virus. Sifat antivirus dalam asam laurabekerja dalam tiga  mekanisme. Di Indonesia masyarakat melakukan berbagai cara agar terhindar dari penularan Covid-19. Penelitian yang sudah dilakukan di antara tanaman herbal yang berkhasiat dalam membangun daya tahan tubuh adalah temulawak. Bahan alami yang bisa menangkal virus korona adalah kulit jeruk. Ini merupakan hasil riset dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Penelitian memfokuskan bioinformatika untuk menemukan senyawa yang berpotensi untuk melawan Covid-19. Senyawa tersebut adalah golongan fiavonoid, yaitu satu di antaranya hesperedin yang bisa memberikan perlindungan terhadap mikroba dan virus.

NEGARA YANG MENGEMBANGKAN HERBAL UNTUK PENGOBATAN KORONA

China

Pasien korona diberikan obat herbal Jinhua Qinggang Granule. Obat ini juga dipakai saat virus influenza H1N1 pada 2009. Obat tersebut memiliki 12 elemen herbal untuk menyembuhkan infeksi paru-paru. Obat lainnya Lianhua Qinwen untuk batuk dan demam.

91,6% pasien di Provinsi Hubei, episentrum ovid-19, sembuh setelah dirawat dengan obat tradisional.

Secara nasional,   2,4% pasien korona berhasil sembuh dengan obat herbal.

India

Menggunakan obat herbal Kadha untuk meningkatkan imunitas.

Filipina

Sedang membuktikan efektivitas obat herbal dari bahan-bahan lagundi, minyak kelapa, dan tawa-tawa. Presiden Rodrigo Duterte menyediakan hadiah 50 juta peso bagi penemu obat virus korona.

Indonesia

Kementerian Ristek Dikti dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan uji coba obat herbal dari jahe merah, minyak kelapa murni (VCO) dan jambu biji. Tanaman herbal yang berpotensi untuk menoegah Covid-19 lainnya adalah meniran, sambiloto, eehinaeeae, temulawak, lada hitam, serai kunyit, kayu manis, seledri, oengkeh, kulit manggis, daun kelor, dan kulit jeruk.

Konsumsi jamu atau obat herbal mengikuti anjuran pemakaian yang benar.

  • andika h mustaqim/sri noviarni

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Lainnya

Beli Online di Sanregogins Official